Create your own Animation

Selasa, 25 Juni 2013

Dengan Penuh Suka dan Duka Kusemai Cinta ini



My Family

Kehangatan didalam keluarga sebisa mungkin aku rasakan walaupun jarak dan waktu memisahkan, berbagai cara aku lakukan agar tetap bisa merasakan canda dan tawa keluarga ku diseberang lautan, jarak memang terbentang luas dihadapan akan tetapi aku tidak perna merasa bosan untuk terus menyemai cinta dan kasih dihati Ayah, Mamak, Adik, Kakak dan Keponakan2an ku. Aku yang memiliki jiwa berpetualang akhirnya terdampar di perantauan disebuah pulau yang terkenal dengan Tradisi-tradisi warisan para tetuah terdahulu yaitu Bumi Serumpun Sebalai Pulau Bangka.

Siang ini panas begitu membakar kulit ku yang mulai memutih (efeck kelamaan mengurung diri dikamar..hihihi) tak banyak kegiatan yang aku lakukan sebab hari ini ada jadwal penting didaftar agenda ku, hari ini aku harus packing paket special untuk ku kirim kepada mereka yang sangat aku cinta, mereka yang ada disebrang pulau, mereka yang jauh dari pandangan namun sangat dekat dihati (lengket banget coyy hahahhahha) sebenarnya paket ini sudah harus dikirim dari bulan maret lalu tapi karena jadwal dan kesibukan ku sebagai seorang kuli membuat semuanya molor sampai bulan juni (maaf Mak.. anak mu lalai hihihihi).

Hidup berjauhan tidak membuatku takut akan kehilangan moment2 berharga didalam keluarga ku, karena Mamak dengan setia selalu memberikan cerita-cerita indahnya melalui Handphone yang kadang2 suka mati diwaktu yang kurang tepat (menurut ku dan mamak sih begitu), teringat akan cerita yang membuat aku sering merindukan kebersamaan ditengah2 mereka, menyemai cinta itu bisa ku lakukan lewat cerita indah satu ini.

"waktu itu tepat ditanggal 23 Maret 2013 genap sudah seperempat abad usia penikahan Ayah dan Mamak tak ada perayaan special layaknya artis ditv atau layaknya anak pejabat negara, Mamak yang suka banget bercanda menelpon ku tepat disaat aku baru bangun tidur, dengan logat jawa dan medannya yang khas (hihihi maklum mamak suku jawa lahir dan besar dimedan) 

Mamak.... " Assalammu'alaikum Rani..."
Rani........." wa'alaikumsalam mak.. ada apa mak pagi2 telp..?"
Mamak...." eh hari ini mamak sama ayah ultah pernikahan kau mau ngasi kado apa.?" (aihhhh kado? hihihi pikirku dalam hati)
Rani........" mamak mau apa dari rani.? rani udah siapin hadiah tapi nanti rani kirim paketnya sekalian sama kado untuk ultah adik dilla.." (jawab ku tanpa berdosa hhihihihi. sekedar info.. dilla adik ku satu2nya)
Mamak...." kirim duit aja nanti biar mamak beli sendiri apa yang mau mamak beli.." (hadehhhh dasar emak-emak gak jauh dari duit hahahahhahah sumpah ngakak saat itu)
Rani... " hhmm... kalu duit nantilah belum saatnya kirim hahahaha  (sedikit mengalihkan pembicaraan) Mak kak zaha ngasih kado apa.? (kakak ku Zaha anak tertua yg cantiknya sama seperti aku hihihiihii)
Mamak.. " Kak Zaha nanti siang mau antar bolu tart mau mamak potong sama Ayah mu (Ayah ku.? Oh Suami mamak hihihi )
Rani.." wah enak lah... nanti dari rani special hahahahah... mak udah dulu ia.. rani mau mandi hari ini masuk kerja rani, Assalammu'alaikum..." (harus menutup telp)
Mamak..." oh ya udah lah.. hati2 kau kerjanya jangan lupa makan, Wa'alaikumsalam" (so sweet.. mamak perhatian banget.. eehh selalu perhatian kog)

Begitulah cara ku menyemai cinta jarak jauh ini, terkadang tak semuanya ku hiasi dengan canda tawa, ada saatnya cerita yang datang adalah berita duka, seperti kabar duka saat aku tahu kalau adik kesayangan ku sedang sakit dan harus dirawat dirumah sakit, saat itu Mamak dengan derai air mata mengabarkannya, sakit bathin ku saat mengetahui hal itu, tak henti-hentinya do'a kupanjatkan Kepada Yang Maha Kuasa agar memberi keringanan serta kesembuhan pada adik ku, hampir sebulan adik merasakan sakit itu dan selama itu juga cemas ini mengganggu pikiran dan perasaan ku sampai akhirnya adik mendapatkan kesembuhan. Sujud syukur ku Pada MU Ya Rabb. :-)

Keceriaan itu akhirnya kembali aku dapatkan tak berselang lama kembali aku berduka, kakak yang sudah memberikan 2 Malaikat kecil dikeluarga ku mendadak sakit Usus Buntu dan harus segera di Operasi, terbayang kembali keceriaan yang baru saja terlukis diwajah orang-orang yang aku kasihi dan kini keceriaan itu kembali menjadi kecemasan, kecemasan ini semakin terasa saat Ayah menelpon ku.

Ayah.... "Rani.. dimana nak.? gak bisa pulang .? kakak mu gawat udah lain kata-katanya..." (dapat kurasakan saat itu Ayah yang ku kenal sangat tegas meneteskan air matanya)
Rani....." Iya Yah.. rani pulang besok, hari ini gak ada lagi penerbangan, tiket ke jakarta juga habis, mungkin rani pulang lewat batam baru kemedan"
Ayah... " iya nak pulang lah, siapa tau kakak pengen ketemu sama rani, Mamak mu juga udah nangis aja, Ayah bingung.." (Duh Gusti jangan sekarang.. pintaku dalam hati)
Rani..." iyah yah.. besok rani berangkatpenerbangan pagi sampai medan sore atau mahgrib, rani langsung ke rumah sakit" (ucap ku terbata..)
Ayah..." ya udahlah ya.. ayah mau lihat kakak.." 
Rani... " iya Yah..."

Tuhan... cobaan apa lagi.? harus begini jalan-MU untuk memuliakan keluarga ku.? untuk menguji Keluarga ku.? (rintih ku semakin tak terkendali) Packing Packing Packing... itu yang aku lakukan sesudah mendapat kabar itu, tak sabar menanti pagi tak sabar bertemu mereka yang sudah aku rindukan selama ini, terutama tak sabar aku memeluk Mamak, Ayah,Kakak,Adik serta kedua keponakan ku. Akhirnya tiba waktunya ku tinggalkan Pulau Bangka dan aku melayangkan lamunan ku ke medan dimana aku akan menyemai cinta dengan penuh haru dan harapan. Setelah menempum perjalanan yang melelahkan aku sampa di depan RS dimana kakak dirawat, kulihat dari seberang jalan, orang yang aku rindukan sudah menanti dengan membentangkan tanganya, ia.. beliau Mamak ku, tanpa basa basi aku berlari memeluknya, menciumnya dan memohon maaf karena baru sekarang aku bisa pulang, dibelakang beliau kulihat sosok adik kesayangan ku, tubuhnya kurus karena sedang masa pemulihan, langsung kurangkul dia sungguh aku kangen memeluk gadis kecil ku yang kini sudah tumbuh menjadi remaja cantik. Tak lama aku menuju ruangan kakak dirawat, Ya Allah.. benarkah yang sekarang dihadapan ku adalah kakak ku.? tubuhnya kurus hanya seperti tulang berbalut kulit, wajahnya pucat dan lusu, tak berlama-lama aku segera merangkulnya menciumnya dengan deraian air mata haru,bahagia dan juga harapan, aku mendengar dia berbisik "dek.. kakak kangen.." Ya Rabb.. tak terbendung lagi air mata ini. Akhirnya suka duka itu berlalu.. kakak berangsur sehat dan memasuki masa pemulihan serta diperbolehkan rawat jalan.

Sebulan lamanya aku bersama-sama dengan mereka yang aku kasihi, suka duka itu sudah berlalu semua dibayar dengan kebahagiaan, terlebih semenjak ada jagoan kecil yang dititipkan Allah melalui rahim kakak ku, lengkap sudah kebahagiaan itu, melihat Ayah dan Mamak tertawa bersama cucu-cucu mereka, Melihat Dilla gadis kecil keluargaku yang sekarang sudah berseragam putih abu-abu dan juga melihat kakak bahagia bersama suaminya. Saatnya aku harus pulang menjalani rutinitas ku diperantauan, meninggalkan mereka dan kembali hidup jauh dari mereka.


Ini cara ku menyemai cinta dihati keluarga kecil ku, berbagi dengan mereka adalah prioritas ku, kebahagian mereka adalah senyum ku, harapan mereka adalah cita-citaku. Terima Kasih Tuhan,, Engkau ijinkan hamba hadir ditengah-tengah keluarga ini, keluarga yang sangat hamba cintai dan keluarga yang sangat hamba kasihi, titip do'a hamba kepadamu Ya Ilahi.. berikan kesehatan dan keselamatan kepada keluarga hamba, ijinkan hamba berjuang membahagiakan mereka dan mengukir senyum indah diwajah mereka, jika Engkau berkenan jadikan hamba sebagai lentera yang selalu menerangi setiap langkah mereka menjemput harapan-harapan yang ada. Amin.

Tulisan ini diikutsertakan untukGA dalam rangka launching blog My Give Away Niken Kusumowardhani http://forgiveaway.blogspot.com/2013/06/give-away-menyemai-cinta.html





12 komentar:

  1. Alhamdulillah kakak sehat dan Rani berkumpul dengan keluarga, walau dalam waktu yang terasa singkat.
    Melihat keluarga tersenyum bahagia, memang sebuah nikmat ya Rani.
    Rani sehatkan badan ya. Supaya bisa terus menyemai cinta untuk keluarga.

    Terima kasih partisipasinya, manis. Sudah tercatat sebagai peserta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali Bunda.. suka duka itu kini terasa kembali.. setelah tahu kabar Ayah.. ingin menuliskannya tapi tidak sanggup. terima kasih sekali lagi untuk komentarnya Bunda..
      terima kasih untuk bimbingannya.. sayang Bunda.

      Hapus
  2. Jangan lupa berkunjung n komen juga ya

    http://bukutian.blogspot.com/2013/06/menyemai-cinta-from-batang-with-love.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf baru sempat buka blog.. telat deh berkunjungnya hihihi

      Hapus
  3. datang berkunjung...

    keluarga, bagaimanapun jauhnya, mereka akan selalu ada, di hati dan kenangan kita... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas.. itu selalu saya rasakan kehangatan saat bersama sangat terasa walau sekarang saya jauh...

      Hapus
  4. kebahagiaan keluarga adalah kebahagiaan kita juga..ALLAH selalu punya rencana yang terindah buat hamba-hambanya...salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kembali Mas..
      Benar mas.. kebahagiaan keluarga memang kebahagiaan kita juga... itu jadi prioritas saya sekarang.

      Hapus
  5. Cintai dapat diwujudkan dalam aneka bentuk. Yang penting bisa saling mengerti,menghargai dan membuat bahagia
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Hangat Kembali Pak Dhe....

      Dengan bentuk apapun akan saya semai cinta itu.... terima ksih kunjungannya Pak dhe

      Hapus
  6. Sebuah cara menyemai cinta yang sungguh saya sangat salut, Mbak.
    Ohya, mohon maaf lahir dan batin ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. :) Terima kasih Mas.... maaf lahir dan batin kembali...
      salam kenal :)

      Hapus